Kita adalah bersaudara di dunia dan akhirat dengan keyakinan, Lailahaillallah Muhammadurrasulullah,
28 November, 2019
ijma (kesepakatan) ulama ahlussunah tentang keadilan para sahabat nabi Muhammad Saw
bayangan penguasa seperti singa
kemudian apa yang disabdakan Rasulullah di atas telas terBUKTI, bahwa pada HARI INI dimana para PEJABAT banyak berlaku sewenang-wenang dengan menJUAL ASET2 NEGARA, KORUPSI dan tindakan DESTRUKTIF lainya yang membawa dampak keSENGSARAAN rakyat miskin. Dan dari kemiskinanya ini, akhirnya rakyat miskin BANYAK melakukan hal2 NEGATIF dan DESTRUKTIF, seperti terjadinya STRESS dan DEPRESI, terlilit HUTANG, BUNUH DIRI, JUAL BAYI, JUAL DIRI, MATI keLAPARan, meNGEMIS, jadi PREMAN, dan sebagainya. COBA JAWAB, Siapa yang SALAH : "ORANGnyaKAH atau SISTEM NEGARANYA ?"
Ataukah ada bagi mereka bahagian dari kerajaan (kekuasaan) ? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia [QS.An Nisa : 53]
Maksudnya : Orang2 yang TIDAK DAPAT memberikan kebaikan kepada Manusia atau Masyarakatnya, tidak seLAYAKNYA ikut memegang jabatan dalam pemerintahan.
Kemudian, begitu pula dengan Penegak Hukumnya berlaku sangat TIDAK ADIL, Sehingga Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam bersabda :
"Sesungguhnya telah rusak orang-orang sebelum kamu, yaitu apabila YANG MENCURI para PEMBESAR negeri mereka, Maka Hakim Melepaskanya, tetapi Apabila yang MENCURI Rakyat JELATA, Maka hakim mereka melaksanakan POTONG TANGAN, demi Allah seandainya Fatimah putriku mencuri akan aku potong tanganya". [HR. Bukhari Muslim].
dari pengertian Hadits diatas SANGAT JELAS, bahwa suatu Negeri TIDAK diTERAPKAN HUKUM-HUKUM ISLAM, MAKA pada HEKEKATNYA negeri tersebut adalah Negeri al-Ankabut [Negeri LABA-LABA], termasuk di dalamnya adala RI, karena hukum di negeri ini di buat hanya untuk WONG CILIK [Rakyat].
dan juga sering terjadi dalam suatu Negera Jahiliyah, dimana suatu keputusan pengadilan yang TIDAK TERLEPAS dari campur tangan dan TEKANAN Orang-orang KUAT, Rekayasa, UPETI dan IMING2 dari PIhak2 tertentu, dan ini sudah menjadi hal LUMRAH untuk memPENGARUHI keputusan.
dalam pada itu, pergeseran Nilai, pada sisi lain dapat mnempatkan birokrasi sebagai KORBAN. manusia BRUTUS yang berMENTAL IBLIS yang KUASA dan KAYA tidak jarang memaksakan keHENDAKnya kepada pihak Birokrasi. melalui peNYUAPan atau TEKANan terSAMAR dan terSELUBUNG. bahwa birokrasi dapat menjadi Korban atau mengalami Pelecehan.
"Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan." [QS. An Naml : 48]
memang secara Kronologis ayat ini turun berkenaan penyembelihan Unta Nabi Shaleh 'Alaihissalam yang dilakukan oleh para pembesar dan pemuka kaumnya yang berjumlah 9 Orang yang diLUKISkan sebagai orang - orang yang meNYESATkan kaumnya,
selalu membuat keONARan, ke RUSUHan dan keRUSAKan diatas bumi, mereka juga yang mengadakan persekokonglan untuk membunuh Nabi Shaleh di waktu malam beserta seluruh keluarganya, demikian penjelasan Tafsir Ibnu Katsir.
Namun bila dikaji secara Kontekstual tentang ayat diatas adalah sebuah kota yang sudah MAJU, birokrasinya sudah terDIFERENSIASI [Bagi Tugas]. Kejahatan yang muncul dalam kota yang sedemikian maju, sesuai pula dengan Diferensiasi ini.
Selanjutnya 9 Orang laki-laki dalam ayat tersebut mempunyai ARTI SYMBOLIS. Mereka adalah SYMBOL dari OKNUM2 PeRUSAK atau keJAHATAN yang terSTRUKTUR yang "MANGKAL" disembilan SEGMENT Fungsional..
Siapa sajakah mereka itu ?
1) POLISI. ada Oknum Polisi yang meRUSAK keamanan.
2) JAKSA. Ada Oknum JAKSA yang menuntut orang agar dihukum padahal orang tersebut tidak bersalah.
3) HAKIM. Ada oknum HAKIM yang mengHUKUM orang TIDAK BERSALAH.
4) PENGUSAHA. Ada Oknum PENGUSAHA yang meNIMBUN bahan kebutuhan POKOK hingga rakyat Kecil Sengsara.
5) LEGISLATIF. Oknum LEGISLATIF ada yang mendukung perJUDIan, perZINAhan melalui perundang-undangan.
6) EKSEKUTIF. ada Oknum EKSEKUTIF yang menNYALAHGUNAkan jabatanya, melakukan KORUPSI dan meMUSUHI umat Islam.
7) TENTARA. Bukanya Membela Negara tapi malah memBELA konglomerat hitam.
8) PERGURUAN TINGGI. Biasa memperjual belikan IJAZAH dan Kurikulum berbasis pendidikan yang MERUSAK.
9) AHLI ILMU [DOKTER dan ULAMA SUU'). Dokter yang membuka Praktek AORSI GELAP, dan Tokoh Agama yang tidak Istiqomah.
9 Oknum tersebut adalah penyebar VIRUS yg dapat merusak TATANAN KEHIDUPAN Masyarakat secara umum, sehingga rakyat sangat sulit untuk hidup ditengah2 para PEMBESAR2 JAHAT tersebut [AKAABIRO MUJRIMIIHA] yang melakukan keJAHATan secara terSTRUKTUR. sebagaimana halnya KAMBING, ia akan sulit untuk hidup diantara keRUMUNan para SINGA, SERIGALA dan ANJING.
Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. [QS. Al An'am : 123]
Selanjutnya mari kita perhatikan DOA Rasulullah untuk Para Penguasa yang ZALIM yang terkandung di dalam sabdanya :
"Yaa Allah siapa saja yang menjadi pengatur urusan umatku kemudia ia memBERATkan mereka, Maka BERATkanlah ia". [HR Muslim]
Lebih lanjut mari kita sama2 perhatikan tentang dalil2 penguasa, Para menteri [pembantunya], penegak hukumnya dan rakyat yg hidup di tengah2 mereka.
Tentang para penguasanya : Contoh Fir'aun yg membuat kerusakan, menjadikan penduduknya berPECAH BELAH, meNINDAS rakyat kecil, memBUNUH SIFAT keJANTANan bagi para Mujahid dan Mengakui diri sebagai tuhan.
Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka1112. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. [QS. Al Qashash : 4]
Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat1125 kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta". [QS. Al Qashash : 38]
Tentang para Menteri atau para Pembantunya, : mereka akan tetap SETIA pada PIMPINANYA, yang penting Asal Bapak Senang [ABS], tak peduli SIAPAPUN salah ataupun benar. Contohnya Pembantu RAJA NAMRUDZ ketika menyaksikan Ibrahim mengHANCURkan berhala-hala mereka. Para PEMBANTUnya bukan menolong Nabi Ibrahim, tapi Justru mengadukanya kepada NAMRUDZ. sebagaimana ayat berikut :
Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ". Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan". [QS. Al ANbiya : 60-61]
Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak". [Qs. Al Anbiya : 68]
Tentang Para Penegak Hukumnya : Contohnya para OKnum POLISI yang merusak keamanan. Rasulullah bersabda :
"Kelak akan datang pada akhir zaman para PENGAWAL HUKUM yang pergi di Pagi hari dalam keMURKAan Allah dan pergi pada Sore hari dalam keHINAan Allah pula." [HR. Thabrani dan al-Hakim]
Tentang Kondisi Rakyatnya : bila penguasa, menteri dan penegak hukumnya seperrti itu, maka rakyat tiada lagi berdaya menghadapai KEJAHATAN TERSTRUKTUR yang
dilakukan oleh para Pemimpinya, menterinya dan polisinya.
"Janganlah kamu menjadi orang IMMA'AH, dikatakan "apakah IMMA'AH itu? Rasululullah menjawab : "Yaitu orang yang mengatakan, pokoknya saya ikut orang banyak, jika mereka berbuat baik, maka saya akan berbuat baik pula. jika mereka berbuat jhat saya akan turut kejahatan mereka. tetapi mantapkan dirimu, jika orang banyak berbuat baik, maka hendaknya kamu turuti kebaikan mereka, tetapi jika mereka berbuat jahat, hendaklah kamu jauhi kejahatan mereka." [HR. Tirmidzi]
Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo'a : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau !". [An Nisa : 75]
Sumber :
Asli :
http://misterrakib.blogspot.com/2013/09/akan-datang-manusia-tanpa-sedikitpun-di.html?m=1
pantun muhasabah diri akhir zaman
.:: PANTUN MUHASABAH ::.
Sebagai Renungan Buat Semua Saudaraku...
Jadikan Takwa Sebagai Jalan,
Dalam Hidup sepanjang Zaman,
Taat Dan Patuh Pada Pimpinan,
Selama Al Quran Sebagai Pegangan.
Sunnah Nabi dipegang teguh,
Sunnah Khulafa diikut penuh,
Mesti waspada ajaran musuh,
Segala bida'ah ditolak sungguh.
Dunia Luar datang mengepung,
Dunia islam kita terkurung,
Ibarat buih hanyut terapung,
Dipukul ombak besar menggulung.
Jangan biar umat binasa,
Mungkar maksiat bermaharajalela,
Kita semua pasti merasa,
Akibat buruk datang menimpa.
Ilmu agama beransur hilang,
Para ulama kian berkurang,
Ilmu dunia makin cemerlang,
Jadi tumpuan setiap orang.
Bekalkan diri ilmu akhirat,
Untuk laksana amal ibadat,
Tuntutlah ilmu sebelum diangkat,
Negeri akhirat pasti selamat.
Langkah yahudi diturut jangan,
Umat yahudi dimurka Tuhan,
Jalan Nasrani jangan diikutkan,
sebab menyekutukan Tuhan.
Kenapa kita mesti melutut,
Umat nasrani sesat di jalan,
Kepada bangsa besifat taghut,
Amal dibuat tanpa pedoman.
Al Quran itu kalam Ilahi,
Pedoman hidup kekal abadi,
Hadith junjungan jangan dinafi,
Tempat kedua pedoman suci.
Ulama salaf jadi ikutan,
Banyak mengarang berbagai sunan,
Jadikan ia sebagai pedoman,
janganlahn ia kita abaikan.
Setiap zaman dan juga tempat,
akan wujud pembela umat,
penyebar ilmu pembawa rahmat,
tetap berjaya tidak tersekat.
Kepada ALLAH syukur dipanjat,
memilih kita sebaik ummat,
penyebar ilmu pembawa rahmat,
membawa kita ke kehidupan berkat.
Umat dahulu banyak penyakit,
usah diikut jalan mereka,
kerana mewah banyak berduit,
kelak jadi api neraka.
Harta disimpan berderet-deret,
hingga lupa pada yang tiada,
akhirnya hidup himpit menghimpit,
Nasib aga di akhir zaman,
kembali asing dari pandangan,
ramailah orang sudah lupakan,
rukun islam dan rukun iman.
Hendak kemana arah tujuan,
bila agama sudah dilupakan,
marilah kita cuba hidupkan,
syariat Tuhan sunnah junjungan.
cubalah lihat para sahabat,
cubalah lihat pada dirimu,
banyak bersabat rajin ibadat,
semua cukup makan dijamu.
Walaupun hidup susah melarat,
hanya ALLAH tempat mengadu,
cinta dengan alam akhirat,
sebab dunia hanyalah debu.
Bila harta jadi idaman,
wang dianggap sebagai tuhan,
hilang malu dan rasa segan,
meminta rasuah jadi amalan.
ketika itu runtuhlah akhlak,
ditambah pula rakus dan tamak,
cantas mencantas salak menyalak,
bagaikan anjing di dalam semak.
Sifat amanah akan hilang
dari kalangan orang terbilang,
tipu menipu tiadalah sumbang,
nasib dunia bertambah malang.
waktu eloknya bila dilihat,
zahirnya cantik berkilat kilat,
hatinya curang lidahnya berlipat,
sifat amanah telah diangkat.
Hujan berkurang cuaca makin panas
makin bertambah pelaku ganas,
budaya lepak dan juga malas,
arak judi dan dadah sanggup di galas.
Anak derhaka menjadi jadi,
alim ulama tidak dihormati,
didikan islam tidak diberi,
Takzim dan taat tidak diminati.
Anak tiada mengenang budi,
banyak sekali tempat maksiat
ibu bapa dibuat abdi,
tanda punca keruntuhan umat.
Al Quran itu kalam Ilahi,
Pedoman hidup kekal abadi,
Hadith junjungan jangan dinafi,
Tempat kedua pedoman suci.
Ulama salaf jadi ikutan,
Banyak mengarang berbagai sunan,
Jadikan ia sebagai pedoman,
janganlahn ia kita abaikan.
Setiap zaman dan juga tempat,
akan wujud pembela umat,
penyebar ilmu pembawa rahmat,
tetap berjaya tidak tersekat.
Kepada ALLAH syukur dipanjat,
memilih kita sebaik ummat,
penyebar ilmu pembawa rahmat,
membawa kita ke kehidupan berkat.
Umat dahulu banyak penyakit,
usah diikut jalan mereka,
kerana mewah banyak berduit,
kelak jadi api neraka.
Harta disimpan berderet-deret,
hingga lupa pada yang tiada,
akhirnya hidup himpit menghimpit,
Nasib aga di akhir zaman,
kembali asing dari pandangan,
ramailah orang sudah lupakan,
rukun islam dan rukun iman.
Hendak kemana arah tujuan,
bila agama sudah dilupakan,
marilah kita cuba hidupkan,
syariat Tuhan sunnah junjungan.
cubalah lihat para sahabat,
cubalah lihat pada dirimu,
banyak bersabat rajin ibadat,
semua cukup makan dijamu.
Walaupun hidup susah melarat,
hanya ALLAH tempat mengadu,
cinta dengan alam akhirat,
sebab dunia hanyalah debu.
Bila harta jadi idaman,
wang dianggap sebagai tuhan,
hilang malu dan rasa segan,
meminta rasuah jadi amalan.
ketika itu runtuhlah akhlak,
ditambah pula rakus dan tamak,
cantas mencantas salak menyalak,
bagaikan anjing di dalam semak.
Sifat amanah akan hilang
dari kalangan orang terbilang,
tipu menipu tiadalah sumbang,
nasib dunia bertambah malang.
waktu eloknya bila dilihat,
zahirnya cantik berkilat kilat,
hatinya curang lidahnya berlipat,
sifat amanah telah diangkat.
Hujan berkurang cuaca makin panas
makin bertambah pelaku ganas,
budaya lepak dan juga malas,
arak judi dan dadah sanggup di galas.
Anak derhaka menjadi jadi,
alim ulama tidak dihormati,
didikan islam tidak diberi,
Takzim dan taat tidak diminati.
Anak tiada mengenang budi,
banyak sekali tempat maksiat
ibu bapa dibuat abdi,
tanda punca keruntuhan umat.
Hendaklah kita berhati hati,
dalam mencari nafkah dan rezeki,
jangan diikut kehendak isteri,
nanti membawa binasa diri.
Anak dididik akhlak diberi,
dengan tarbiyah agama suci,
dari buaian hingga ke mati,
terus menerus tidak berhenti
Jangan abaikan nasihat ini,
nanti kau sesal kemudian hari,
betapa banyak azab diberi,
kerana turutkan kehendak isteri.
Dua golongan pasti diseksa,
jadi penghuni api neraka,
golongan zalim serta penganiaya,
tidak kesian raakyat jelata.
Kaum wanita aurat dibuka,
berlenggang lenggok di jalan raya,
sanggol dililit bagai mahkota,
tak akan mencuim semerbak syurga.
Begitu juga dengan lelaki,
bangga mendedah aurat diri,
di khalayak awam tanpa peri,
kelak diamnya di dalam api.
Galian bumi muncul tercurah,
kurnia Tuhan Yang Maha Pemurah,
Hendaklah syukur moga di tambah,
Sifat kufur mestilah dicegah.
Dunia islam tambang melimpah,
galian emas, petrol dan timah,
namun mengapa harta di serah,
kepada kafir pemusnah ummah.
Tanah yang tandus menjadi subur,
kurnia Tuhan Malikul Ghafur,
air dipancut taman di atur,
sehingga lupa bekalan kubur.
Padang Arafah bagaikan taman,
pohon tumbuh bagaikan hutan,
sejuk dipandang sangat menawan,
Padang Mahsyar bakal dilupakan.
Ramai orang tidak mengira,
dari mana berolah harta,
halal dan haram tidak dibeza,
asalkan cepat menjadi kaya.
Memang nafsu sudah mengatur,
cinta dunia sukar dilebur,
jangan biarkan hatimu kotor,
nanti diseksa di dalam kubur.
Ramailah orang berlumba lumba,
untuk mendapat faedah dan riba,
saham dilabur disegenap bursa,
tiadalah takut akan diseksa.
Bukankah sudah diberitahu,
mereka akan menjadi seteru,
kepada Allah Yang Maha Satu,
sehingga sanggup bantu membantu.
Khamar diminum di banyak kedai,
jadi biasa dikalangan handai,
banyak terlibat si cerdik pandai,
iman di dada sanggup di gadai.
alunan musik ikut sertakan,
para biduan sama nyanyikan,
menari nari lupa daratan,
bagaikan kera terkena belacan.
sedikit ilmu banyak yang jahil,
akibat zina banyak yang hamil,
banyak terjadi perkara ganjil,
di sana sini besar dan kecil.
Jumlah lelaki kian sedikit,
wanita ramai berhimpit himpit,
wanita berkerja mencari duit,
peluang lelaki menjadi sempit.
jumlah lelaki menjadi sedikit,
akibat perang dan juga bencana,
yang tinggal pula banyak terbalik,
sebab cintakan sesama jantina.
Golongan wanita makin bertambah,
sehingga penuh disegenap ranah,
sehingga ada yang sanggup meredah,
asal ada yang sanggup berserah.
Hamba berlagak sebagai tuan,
disana sini naik bangunan,
sungguh tinggi menggapai awan,
seolah mencabar kuasa Tuhan.
Badwi yang miskin kaya mengejut,
baru kemarin tidak berkasut,
harta dipegang tiadalah luput,
walaupun kaya tetap kedekut.
Bersungguh kita menjaga iman,
banyak cabaran di akhir zaman,
iman ibarat api ditangan,
setiap masa mahu dilepaskan.
Ujian berat kita rasakan,
datang menimpa menjadi beban,
alangkah hebat godaan syaitan,
untuk meruntuh istana iman.
Orang khianat di sanjung sanjung,
orang amanah tidak di dukung,
pemimpin zalim bunga di kalung,
mujahid islam ke tali gantung.
Bangkitlah wahai pewaris nabi,
jangan dibiarkan umat dikeji,
teruskan jihad ke jalan suci,
sebar luaskan rahmat Ilahi.
Dari timur sampai ke barat,
perang terjadi makinlah hebat,
tiada kasihan mata melihat,
bergelimpangan manusia menjadi mayat.
Harta dunia jdi rebutan,
darah ditumpah sebagai tebusan,
tidak peduli kawan dan lawan,
asalkan mendapat harta rampasan.
Waktu yang panjang terasa singkat,
Amal ibadat belum dibuat,
Bulan berlalu hari dan saat,
tanda dunia hampir kiamat.
kenapa kita selalu lalai,
waktu dibuang tidak dipakai,
masalah umat berbagai bagai,
tangungjawab kita belum selesai.
Ujian dahsyat terhadap iman,
hampir menggegar asas pegangan,
di pagi petang kiri dan kanan,
iman di dada dilepas jangan.
Jangan dijual agama suci,
walau harga mahal sekali,
simpanlah ia di sanubari,
untuk bekalan menuju mati.
Ketika dunia dilanda perang,
kabau bilau tidak terbilang,
walaupun engkau hanya seorang,
amal ibadat dikurang jangan.
Ketika itu amat berharga,
pahala ibadat berlipat ganda,
bagaikan kita hijrah namanya,
bersama nabi dalam derita.
Lama menanti berdiri tegak,
mereka saling tolak menolak,
tidak kunjung tiba orang yang warak,
menjadi imam pada yang layak.
Inilah taqsir buat semua,
pondok dihapus tidak dibela,
kitab disimpan tidak dibaca,
hanya hiasan di almari kaca.
Para ulama tidak dihormat,
nasib mereka tidak diangkat,
siapa lagi pedoma umat,
kalau mereka tidak diminat.
Bila ulama sudah tiada,
barulah kita rasa kecewa,
mayat terbujur dalam keranda,
tiada orang membaca doa.
Nasib islam di akhir zaman,
cuma nama tanpa amalan,
Al quran dibaca untuk pertandingan,
suruh tegahnya tidak dihiraukan.
Ada ulama mencari dunia,
bermacam fatwa mudah dibaca
asalkan dapat wang dan harta,
hukum hakam direka reka.
Hampir kiamat islam mundur,
bagaikan kain yang sudah luntur,
Al Quran hilang tidak ditutur,
ilmu diangkat beransur ansur.
Solat sudah tidak difaham,
Ilmu syariat tidak di dalam,
terlalu jahilkan hukum islam,
hingga syahadah tidak difaham.
Banyak maksiat orang lakukan,
balakan turun sebagai seksaan,
angin yang merah ALLAH tiupkan,
gempa dahsyat serta menggemparkan
sudahlah diri teruk sekali,
kenapa pula orang dicaci,
sahabat nabi pula di maki,
itu perangai orang yang keji.
Harta negara jadi habuan,
bagi siapa pegang jawatan,
wang amanah diperniagakan,
asalkan saja dapat keuntungan.
anak derhaka tidak terbilang,
awan dibakti ibu dibuang,
hukum zakat laksana hutang,
kehendak isteri tidak dihalang.
Orang yang hina suka ditabal,
orang dimulia kerana nakal,
suruhan ayah terus ditinggal,
di dalam masjid suka berbual.
Maruah negara sebagai taruhan,
harta negara jadi milikan,
arak diminum tiadalah sopan,
kain sutera menjadi pakaian.
Lima maksiat dibalas segera,
dalam dunia sebagai dera,
supaya insan insaf dan taat,
untuk buat taubat nashuha.
syariat ALLAH pasti tegakkan,
pedoman hidup jangan diabaikan,
cuai dan taqsir mengakibatkan,
perang saudara yang merugikan.
Bila urusan telah diserahkan,
pada orang yang bukan petah,
maka tunggulah hancur dan punah,
ibarat retak menanti belah.
Orang yang ahli bukan tiada,
tapi peluang tidak dibuka,
tamak dan rakus jadi penggoda,
akhirnya kita hancur semua.
Masjid mereka tersergam indah,
bagai istana yang sangat mewah,
jadi tumpuan wisata berkelah,
tiada malu aurat didedah.
Ketika azan nyaring disebut,
dari menara tersedu sedu,
hanya sedikit datang menuju,
lebih banyak duduk terpaku.
Ada kumpulan sanggup menggadai,
agama suci diubah suai,
tiada malu kepada handai,
asalkan wang dapat dicapai,
manis uca[pan sedap ungkapan,
namun dihati wang diniatkan,
ALLAH bersumpah pasti turunkan,
azab yang pedih dan menbingungkan.
Ibadah haji sudah terpesong,
dari tujuan yang sangat agung,
orang yang kaya hanya melancong,
orang miskin mencari untung.
Setiap tahun pergi ke Makkah,
wang dibelanja melimpah ruah,
jiran yang miskin disebelah rumah,
tidak dibantu diambil kisah.
urus niaga bertambah maju,
banyak barangan dijual laku,
puteri yang canti turut membantu,
daya tarikan orang menuju.
Alat yang canggih banyak direka,
era internet korridor raya,
banyak orang hidup bergaya,
semua dapat dicapai segera,
walaupun ilmu canggih dan hebat,
dunia jauh menjadi dekat,.
tetapi insan hilang martabat,
hidup seperti cara barat.
Umat yaudi berpecah belah,
umat nasrani berpaling tadah,
semua kan syurga tegah,
hanyalah satu diberi Jannah.
umat islam juga berpecah,
banyak golongan berbagai firqah,
hanyalah satu neraka tegah,
ahli sunnah wal jamaah....