Kita adalah bersaudara di dunia dan akhirat dengan keyakinan, Lailahaillallah Muhammadurrasulullah,
20 Desember, 2019
KESULTANAN MURAD ( SULTAN TURKI UTSMANI ) MENEMUKAN MAYAT SEORANG WALI ALLAH YANG SEMASA HIDUPNYA GEMAR MEMBELI MINUMAN KERAS (ARAK) DAN GEMAR MENDATANGI PELACUR
KESULTANAN MURAD ( SULTAN TURKI UTSMANI ) MENEMUKAN MAYAT SEORANG WALI ALLAH YANG SEMASA HIDUPNYA GEMAR MEMBELI MINUMAN KERAS (ARAK) DAN GEMAR MENDATANGI PELACUR.
[ Mohon di baca sampai selesai ]
Al-kisahnya....
Di dalam buku harian
Sultan Turki Murad IV mengisahkan, bahawa suatu malam dia merasa sangat resah,
dan rasa ingin tahu apa penyebabnya.
Maka beliau memanggil ketua pengawalnya dan memberitahu
apa yang dirasakannya.
Sultan berkata kepada ketua pengawal,
_"Mari kita keluar sejenak."
Di antara kebiasaan Sultan adalah melakukan rondaan
di malam hari dengan cara menyamar.
Mereka pun pergi,
hingga tibalah mereka
di sebuah lorong yang sempit.
Tiba-tiba,
mereka menemukan seorang
laki-laki tertiarap di atas tanah.
Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu,
ternyata dia telah meninggal.
Namun orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tidak sedikitpun mempedulikannya.
Sultan pun memanggil mereka,
namun mereka tak menyedari
orang tersebut adalah Sultan.
Mereka bertanya,
_"Apa yang kamu mahu?_
Sultan menjawab,
_"Mengapa orang ini meninggal dunia, tapi tidak ada seorang pun di antara kamu yang mahu mengangkat jenazahnya?_
_Siapa dia?_
_Di mana keluarganya?"_
Mereka berkata,
_"Orang ini Zindiq,
suka menangguk minuman keras dan berzina.!"_
Sultan menegur,
_"Tapi . .
bukankah dia termasuk umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam?_
_mari angkat jenazahnya,
kita bawa ke rumahnya"_
Mereka pun membawa jenazah lelaki itu ke rumahnya.
Melihat suaminya yang telah meninggal dunia, si isteri pun menangis.
Orang-orang yang membawa jenazahnya terus berlalu pergi, tinggallah Sultan
dan ketua pengawalnya.
Dalam tangisnya si isteri berkata-kata kepada jenazah suaminya,
_"Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah..._
_Aku bersaksi bahwa
engkau termasuk orang
yang sholeh."_
Mendengar ucapan itu Sultan Murad terkejut..
_"Bagaimana mungkin dia seorang wali Allah sedangkan orang ramai mengatakan
tentang dia begini dan begitu,
hinggakan mereka tidak peduli dengan kematiannya.?"_
Si isteri menjawab,
_"Sudah ku duga pasti akan begini..."_
_"Setiap malam suamiku
keluar rumah pergi ke kedai-kedai minuman keras, membeli minuman keras dari para penjual sejauh yang ia mampu._
_Kemudian minuman-minuman
itu di bawa ke rumah
lalu ditumpahkannya
ke dalam lubang jamban,
sambil berkata: "Aku telah meringankan dosa kaum muslimin."_
_"Dia juga selalu pergi menemui pelacur, memberi mereka duit dan berkata: "Malam ini kamu sudah dalam bayaran ku,
jadi tutup pintu rumah mu sampai pagi."_
_"Kemudian dia pulang ke rumah,
dan berkata kepadaku: "Alhamdulillah,
malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu
dan pemuda-pemuda Islam."_
_"Orang ramai hanya menyaksikan bahawa dia selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya
dengan berbagai tuduhan
dan menjadikannya buah mulut."_
Suatu ketika aku pernah berkata kepada suamiku,
_"Kalau kamu mati nanti,
tidak akan ada kaum muslimin yang mahu memandikan jenazahmu, menyembahyangkanmu dan menguburkan jenazahmu"_
Dia hanya tertawa,
dan berkata,
_"Jangan takut,
bila aku mati,
aku akan disembahyangkan
oleh Sultan kaum muslimin, para Ulama dan para Wali."_
Mendengarkan itu,
Sultan Murad pun menangis,
dan berkata,
_"Benar!
Demi Allah, akulah Sultan Murad,
dan besok pagi kita akan memandikannya,
menyembahyangkannya
dan menguburkannya."_
Demikianlah,
akhirnya proses pengurusan jenazah laki-laki itu dihadiri
oleh Sultan, para Ulama, para Wali Allah dan seluruh masyarakat.
*******
(Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akram Al Bukhary dari _Mudzakkiraat Sultan Murad IV_)
WALLAHU A'LAM.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar